Rabu, 05 Maret 2014

BOOK-A-HOLIC

Gue adalah seorang book-a-holic.

Lazimnya, orang-orang akan menyebut gue sebagai kutu buku. Tapi tenang aja, gue bukan seorang aneh yang di matanya bertengger kacamata super tebel yang bisa aja membuat Cerberus, anjing penjaga neraka mengalami kebutaan.

Gue bisa menghabiskan novel setebal 600 halaman hanya dalam sehari. Gue bisa membaca genre buku apa aja, kecuali yang berbau gore. Sebenernya buku pelajaran juga sebuah pengecualian. Tapi, karena hidup gue sebagai siswa bertumpu pada buku-buku itu, maka gue bisa mentolerir buku pelajaran—agar bisa gue baca. Minimal sekata lah.

Setiap minggu, gue hampir selalu menghabiskan separuh waktu luang gue dengan baca buku. Bukan maksud sombong nih. Tapi, entah kenapa, saat gue baca buku, seluruh pikiran gue akan begitu terfokus pada setiap lariknya. Jadi, setiap gue selesai melahap satu buku, ide-ide gila gue selalu merayu gue untuk menulis hal yang sama, bergenre sama seperti buku yang telah gue baca. Dan tara! Ratusan megabyte memori laptop telah gue habiskan untuk menyimpan ide-ide novel/cerpen/buku, berbagai macam cerita yang menggantung tak tau tangga buat turun, dan sebagian kecil cerpen gue yang sudah rampung, menjadi koleksi berdebu dalam laptop gue.

Hmm, kenapa gue bisa menjadi seorang book-a-holic? Well, gue gak tau pasti. Rasanya tuh, saat gue baca buku, gue dapat semacam passion (apapun lah itu namanya). Tapi, ada satu hal pasti yang selalu gue inget. Itu adalah saat almarhum bapak gue perlahan mencipratkan sebagian dari dirinya (yep, book-a-holic itu sendiri) ke dalam diri gue. Semenjak gue TK, gue udah sangat sering dibelikan buku bacaan, cerita-cerita anak kecil, kisah nabi, dan berbagai hal yang sekiranya belum wajar dibaca oleh anak seusia gue dulu. Bahkan gue sedikit ingat bahwa gue pernah dibelikan buku pada saat hari ulang tahun gue. Samar-samar, sih. Tapi gue harap bisa mendapatkan kado serupa pada tanggal 31 Agustus ke depan. Khususnya buku-buku fantasi karya Rick Riordan dan buku fantasi lain. Duh, harapan. Haha

Lama-lama, kegiatan membaca gue menjadi sebuah hobi, dan lalu sekarang berkembang pesat menjadi sebuah kebiasaan.

Salah satu keinginan terbesar gue adalah agar gue bisa menerbitkan novel, kumpulan cerpen, ataupun buku ilmiah yang menggugah. Seperti mimpi bapak gue yang dititipkan pada pikiran gue. Seperti harapan bapak gue yang terwujud dalam buku-buku yang beliau berikan pada gue.

I’m a book-a-holic.
I’m a well-known writer wanna-be, and I’ll be.
What do you think?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar