Rabu, 05 Maret 2014

JUST A WORD



Minggu, 26 Januari 2014.

Hari ini, Lomba Cepat Tepat MIPA (LCTMIPA) SMAN 2 Sumedang yang bertema “Learning Exact, Exactly Fun” telah selesai dilaksanakan. Rasanya? Exactly awesoooome! Gak cuma hadiah serta pemenangnya, rasa cape panitianya juga awesooome! Total awesome!

Hasil akhir dari lombanya, SMPN 1 Sumedang jadi juara umum setelah menjawab satu soal tambahan karena skor akhirnya sempet draw sama SMPN 5 Sumedang. Gue sebagai alumnus SMPN 1—yang kebetulan juga menjadi pembaca soal dari akhir sampai awal acara—merasa awesoooome! Bahagia? Pasti!

Tapi, yang membuat gue bahagia bukan itu. Itu hanyalah satu kebahagiaan kecil gue. Yang membuat gue begitu bahagia, adalah saat melihat kebahagiaan panitia, peserta, pembimbing, guru-guru MIPA, dan suporter. Well, mungkin sebagian dari lo akan bilang bahwa gue terlalu lebay atau alay. Whatever, gue benar-benar tulus. Tulus berbahagia atas teman-teman gue yang bahagia. Ini bukan cuma sekedar pencitraan atau gue yang terlalu terhasut sama momen-momen di drama yang gue tonton.

Gimana yaa? Ah hard to say pokoknya. Gue sendiri gak ngerti kenapa gue bisa begitu bahagia. Melihat orang di sekitar gue bahagia itu menjadi moodbooster utama bagi gue. Ini aneh, karena, gue yang dulu adalah orang yang jutek, gak pedulian, pasif. Tapi sekarang, gue merasa bahwa merupakan sebuah dosa saat gue tidak mengapresiasi kebahagiaan orang lain. Lebay? Whatever J

Gue gak tau sejak kapan tawa orang-orang di sekitar gue, pun dengan orang-orang asing yang gue kenal, menjadi begitu berharga. Saat semua tertawa, rasanya bahagiaaa banget. Well, meskipun sampai sekarang, gue masih belum bisa menjadi orang yang berharga dan berguna bagi mereka. But I always give my best to anything, to anyone. No matter if no one beware of my effort. I’d still give my best.

Banyak yang enggan (?) berbicara sama gue ataupun bercanda. Mereka pikir gue gak akan tertarik sama pembicaraan mereka. Oh, c’mon! Meskipun gue gak selalu menatap ke arah mata lawan bicara, telinga gue akan selalu berperan. I’ll do my best to listen. Just trust it!

Bicara apa sih gue? Abaikan lah.
Tapi, ada satu lagi kebahagiaan gue. Ini kebahagiaan terbesar gue.

Gue tau, seberapa keras pun gue mencoba untuk mendengarkan dan jadi tempat orang-orang di sekitar gue berbicara, gue gak akan mendapat tempat. Maka, gue menempatkan diri gue untuk menjadi pendorong dan berbuat sesuatu di belakang mereka, dan gak akan pernah disadari. Tapi, ternyata, praduga gue salah. Beberapa orang (mungkin) sadar dan lalu berterimakasih pada gue. Lebih jauh, ada yang menyebut gue sebagai motivator mereka. Maaaaaaan....

Gue, gue.. ah hard to explain. Gue terharu. Asli. Seorang gue yang disebut oleh sebagian besar orang tipe orang yang serius dan cuek, diberi kata ‘terimakasih’ atas apa yang gue perbuat, lalu disebut motivator. It’s a pride...

Karena, hanya dengan ‘kebahagiaan’ orang lain dan kata ‘terimakasih’ yang tulus dari orang-orang di sekitar gue, ada arti gue telusuri hidup ini. Maka, gue akan terus berusaha, meski tanpa disadari. Meski gue hanya akan menjadi figuran di sebuah layar.

You know, I’ve always been wanted to give all of you the strength to stand against this cruel world. But, even though you think that I’m a coolest and strongest girl, I do not have the huge power to be shared with you. In fact, I have no bravery on my words to be shown properly. So I keep listen. I keep caring you in another side of reality.
Here my ears to hear your tears. Just trust it...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar