Minggu, 26 Januari
2014.
Hari
ini, Lomba Cepat Tepat MIPA (LCTMIPA) SMAN 2 Sumedang yang bertema “Learning
Exact, Exactly Fun” telah selesai dilaksanakan. Rasanya? Exactly awesoooome!
Gak cuma hadiah serta pemenangnya, rasa cape panitianya juga awesooome! Total
awesome!
Hasil
akhir dari lombanya, SMPN 1 Sumedang jadi juara umum setelah menjawab satu soal
tambahan karena skor akhirnya sempet draw sama SMPN 5 Sumedang. Gue sebagai
alumnus SMPN 1—yang kebetulan juga menjadi pembaca soal dari akhir sampai awal
acara—merasa awesoooome! Bahagia? Pasti!
Tapi,
yang membuat gue bahagia bukan itu. Itu hanyalah satu kebahagiaan kecil gue.
Yang membuat gue begitu bahagia, adalah saat melihat kebahagiaan panitia,
peserta, pembimbing, guru-guru MIPA, dan suporter. Well, mungkin sebagian dari lo akan bilang bahwa gue terlalu lebay
atau alay. Whatever, gue benar-benar
tulus. Tulus berbahagia atas teman-teman gue yang bahagia. Ini bukan cuma
sekedar pencitraan atau gue yang terlalu terhasut sama momen-momen di drama
yang gue tonton.
Gimana
yaa? Ah hard to say pokoknya. Gue
sendiri gak ngerti kenapa gue bisa begitu bahagia. Melihat orang di sekitar gue
bahagia itu menjadi moodbooster utama
bagi gue. Ini aneh, karena, gue yang dulu adalah orang yang jutek, gak pedulian,
pasif. Tapi sekarang, gue merasa bahwa merupakan sebuah dosa saat gue tidak
mengapresiasi kebahagiaan orang lain. Lebay? Whatever J
Gue
gak tau sejak kapan tawa orang-orang di sekitar gue, pun dengan orang-orang
asing yang gue kenal, menjadi begitu berharga. Saat semua tertawa, rasanya
bahagiaaa banget. Well, meskipun
sampai sekarang, gue masih belum bisa menjadi orang yang berharga dan berguna
bagi mereka. But I always give my best to
anything, to anyone. No matter if no one beware of my effort. I’d still give my
best.
Banyak
yang enggan (?) berbicara sama gue ataupun bercanda. Mereka pikir gue gak akan
tertarik sama pembicaraan mereka. Oh,
c’mon! Meskipun gue gak selalu menatap ke arah mata lawan bicara, telinga
gue akan selalu berperan. I’ll do my best
to listen. Just trust it!
Bicara
apa sih gue? Abaikan lah.
Tapi,
ada satu lagi kebahagiaan gue. Ini kebahagiaan terbesar gue.
Gue
tau, seberapa keras pun gue mencoba untuk mendengarkan dan jadi tempat
orang-orang di sekitar gue berbicara, gue gak akan mendapat tempat. Maka, gue
menempatkan diri gue untuk menjadi pendorong dan berbuat sesuatu di belakang
mereka, dan gak akan pernah disadari. Tapi, ternyata, praduga gue salah.
Beberapa orang (mungkin) sadar dan lalu berterimakasih pada gue. Lebih jauh,
ada yang menyebut gue sebagai motivator mereka. Maaaaaaan....
Gue,
gue.. ah hard to explain. Gue
terharu. Asli. Seorang gue yang disebut oleh sebagian besar orang tipe orang
yang serius dan cuek, diberi kata ‘terimakasih’ atas apa yang gue perbuat, lalu
disebut motivator. It’s a pride...
Karena,
hanya dengan ‘kebahagiaan’ orang lain dan kata ‘terimakasih’ yang tulus dari
orang-orang di sekitar gue, ada arti gue telusuri hidup ini. Maka, gue akan
terus berusaha, meski tanpa disadari. Meski gue hanya akan menjadi figuran di
sebuah layar.
You know, I’ve always been wanted
to give all of you the strength to stand against this cruel world. But, even
though you think that I’m a coolest and strongest girl, I do not have the huge
power to be shared with you. In fact, I have no bravery on my words to be shown
properly. So I keep listen. I keep caring you in another side of reality.
Here my ears to hear your tears. Just
trust it...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar