Rabu, 05 Maret 2014

KACAMATA KUDA



Halalkah gue untuk bercerita?

Entah ya. Gue selalu gak bisa curhat ke orang lain. Bahkan ke sahabat gue sekalipun. Consequently, they called me an anti-social girl. Gadis yang tertutup. Gadis jutek. Gadis yang gak peduli sama keadaan sekitar.

Tapi, serius. Bukan gitu. Bukannya gue gak percaya sama orang lain. Well, gue emang agak susah menunjukkan kepercayaan gue sama orang lain. At least I try. Gue gak pernah atau jarang curhat mengenai masalah pribadi karena gue gak mau membebani orang-orang di sekeliling gue. Mereka sendiri punya masalah yang mesti diselesaikan. Mungkin aja mereka punya lebih banyak masalah atau bahkan yang lebih besar. Jadi, teman-teman, bukannya gue gak percaya atau pendiam. Cuma...

Jujur, gue lebih senang ada orang lain yang curhat ke gue ketimbang gue yang curhat ke mereka. Well, gue pernah curhat beberapa kali tentang kehidupan pribadi gue. Beberapa kali. Gak sering. Gak seperti orang lain yang mudah curhat tentang masalah di keluarga mereka, gue memilih untuk bungkam setiap ada yang bertanya masalah gue di rumah. Daripada jadi aib, menurut gue. Jadi, mereka gak tau kehidupan gue seperti apa. Yah, gue harap nggak, ya.

Jujur lagi, nih. Gue mulai jengah saat ada orang lain yang mengomentari hidup gue tanpa tau bagaimana kehidupan gue. Jujur, gue benci saat ada orang lain yang mengatakan hidupnya sial atau apalah. Jujur, gue gak pernah suka sama orang yang menunjukkan bahwa dia begitu menderita dengan hidupnya. Jujur, gue selalu dongkol saat ada orang lain yang berkata bahwa situasi keluarga mereka lebih buruk dari siapapun. Percaya, kalian belum menerawang hidup lebih jauh. Jujur, gue gak suka sama orang-orang yang berkata bahwa hidup mereka sulit, padahal mereka gak pernah mengetahui sebetapa sulitnya situasi di keluarga orang lain.

Oh, please! Tau apa sih kalian tentang situasi keluarga orang lain? Kalo nggak tau, jangan bilang bahwa situasi keluarga lo lebih buruk. Jangan.

Gue gak bilang bahwa situasi keluarga gue jauh lebih buruk. Alhamdulillah, keluarga gue tercukupi oleh Allah. Tapi, gue pernah liat situasi keluarga yang ada di sekeliling gue. Ada yang broken home, ada yang yatim, ada yang piatu, ada yang yatim-piatu, ada yang hidup di bawah garis kemiskinan, ada yang anggota keluarganya gak mengenyam bangku pendidikan, ada yang tinggal berjauhan dengan orang tuanya, bahkan ada yang gak kenal orang tua mereka. Jadi, teman, satu atau dua pertengkaran di rumah kalian, biarlah. Jangan membuat kalian menilai bahwa keluarga kalian buruk. Merasa berkecukupan lah, maka Allah akan mencukupkan kita. There are  reasons why Allah placed you there...

Yah, gimana pun, gue benci kacamata kuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar